17 Agustus 2013

Just promise

Semua hak tak layak menghakimiku
Merampas seolah hidupku bukan milikku
Ketentuan tak menentu pada batas tertentu
Milik siapa semua ini
Untuk siapa aku ini
Berusaha yang tebaikpun belum tentu baik menurut kategori baikmu
Semua pilihan berhak memilih, Memiliki dan tak harus menanti
Proses hanya fase atas waktu yang terlantar 
Tak mampu kutimang waktu dan memanjakanmu agar engkau mau berjalan lambat bersamaku
Kini aku berjalan diatas waktu dan janji yang tak mampu ku dekap
Janjiku adalah janji pada hati yang berjanji 
Janjiku takkan berubah karena Tuhan telah mendengar dan menjaganya tanpa sedikitpun terlelap
Janjiku tak akan berubah seperti janji kematian pada hidup, ia akan selalu sabar menanti untuk menjemputnya kapanpun itu
~*&*~

07 Agustus 2013

Ramadhan

Satu hari menjelang akhir dan Ramadhan berakhir
Ini kesedihan kerinduan atau sebuah kehilangan
Lebaran hadir sebagai hari kemenangan, kemenangan atas apa? 
Karena aku tidak sedang bergulat dengan Ramadhan dan Ramadhan bukan musuh buatku, ia kekasih yang selalu mengingatkanku, mengajariku sabar dan ikhlas ditengah rasa haus dan lapar, membelaiku lembut hingga aku menangis, merebahkanku dari lelah berjalan dihari hari yang melenakanku. ia berkata "sayang...istirahatlah dalam pelukanku, akan ku luruskan pandanganmu dari yang menutup qalbumu, lihatlah Sang Khaliq selalu memperhatikanmu dan jangan palingkan wajahmu daripada-Nya.."
Betapa indahnya Ramadhan bila aku harus kehilanganmu, aku seolah kehilangan kekasihku.
Ramadhan...hadirmu merubah semua mahluk untuk berbuat baik, saling menghargai, menepis semua ego dan emosi jiwa. 
Haruskah batas kemenangan menjadi sebuah awal Euforia dihari yang biasa. 
Ramadhan ooh Ramadhan... Kembalilah disisa umurku. Rinduku Ramadhan 

- T. A. Pramono -

03 Agustus 2013

sebuah persepsi


Tak seharusnya kita menyalahkan sikap yang seharusnya tak menjadi masalah.
Mari kita bicarakan sesuatu hal diluar takdir, semua hanya sebatas nalar manusia dengan kapasitas terbatas tentang direktori hidup.
Seperti mengapa kita selalu menyalahkan kegagalan, padahal ia sendiri yang memberi julukan kepada berhasil atau menghujat sebuah kesuliatan yang ianya telah menganugerahkan nama besar pada kemudahan.
Memang ada kemenangan tanpa kekalahan, akan tetapi harus kuberi nama apa kemenangan itu bila kekalahan tak lahir.
Mereka selayaknya anak kembar atau sepasang kekasih yang memberi julukan atau nama pada pasangannya.
Mustahil hal seperti berhasil, mudah, pintar akan memiliki nama tanpa sebuah pesaing disisi lainnya.

Apa yang anda lakukan dengan Imajinasimu?

Best Offers