Betapa menyesakkan membayangkan beratus ratus ketidakmungkinan
Seperti sulitnya bercermin pada kaca es
Menangkap mimpi sebelum kita terjaga
Berharap waktu kembali
Kita hanya bisa berjalan bersama tanpa berfikir, terus diam
Tak ada yang bisa mengembalikkan kata terlambat
Tak ada yang sanggup mendatangkan kemarin hari ini
Sedangkan waktu berjalan lebih cepat dari pikiran kita
Kemungkinan hanya sebuah prediksi pada kenyataan
Tak ada yang perlu diperbaiki dari yang terbaik
Tak ada yang salah dari masalah yang tak lagi dipermasalahkan
Kerinduan itu masih ada dan akan tetap ada
Ini adalah yang pertama dari beribu yang terlewati
Aku tetap simpan semuanya
Tak ada yang hilang sedikitpun dibenakku
Semua bersaksi
Seperti kapal yang karam diatas rumah setelah tsunami Aceh
Indahnya laut di timur dan birunya langit
Gemerlap lampu malam di kota tua
Papan reklame yang mampu menjadi alasan ketika tak ada lagi kata
Kini ruang itu tertutup dan tiada
Ruang kosong yang tak lagi punya cerita
Ruang yang tak mampu terbeli dengan apapun kecuali hati